Tutorial Anda, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Makalah Pendidikan Formal, Informal dan Nonformal, mudah-mudahan isi postingan Tutorial KULIAH, yang kami sajikan ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.
KATA PENGANTAR
Puji sukur penulis panjatkan kehadirat Allah swt. karena berkat dan hidayah-Nya penulis telah mampu menyelesikan makalah berjudul “Pengertian, Persamaan, dan Perbedaan Pendidikan Formal, Informal, dan Non Formal ”. Makalah ni disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pedagogika.
Pendidikan adalah satu usaha yang dikerjakan secara sadar serta terencana untuk wujudkan keadaan serta sistem evaluasi supaya peserta didik secara aktif dapat meningkatkan potensi yang ada di dalam dirinya untuk mempunyai kemampuan spiritual keagamaan, kepribadian yang baik, pengendalian diri, berakhlak mulia, kecerdasan, serta ketrampilan yang dibutuhkan oleh dirinya serta masyarakat.
Penulis menyadari bahwa selama penulisan makalah ini banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak. Oleh itu, penulis mengucapkan terimakasih kepada :
1. Dosen mata kuliah yang telah membantu penulis selama menyusun makalah ini;
2. Teman-teman yang telah memotivasi penulis untuk menyelesaikan penulisan makalah ini
3. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebut satu persatu.
Semoga Allah swt, memberikan balasan yang berlipat ganda.
Penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan makalah ini. Akhirnya semoga makalah ini bisa memberikan manfaat bagi penulis dan pembaca. Amin
Cibenda, 01 Juni 2018
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan ialah proses pembentukan dan pengembangan potensi menjadi sebuah kompetensi, sehingga dapat dikatakan bahwa pendidikan adalah sebuah perjalanan kreatif yang mengantarkan kita menuju pengenalan dan pembentukan jati diri. Berbagai upaya dalam mewujudkan keberhasilan suatu pendidikan yang sudah barang tentu dilakukan secara simultan dan berkesinambungan dalam rangka pembangunan suatu bangsa. Oleh karena itu tak salah apabila dikatakan bahwa pendidikan adalah soko guru suatu bangsa.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Pendidikan Formal, Informal, dan Non Formal?
2. Apa Persamaan dan Perbedaan Pendidikan Formal, Informal, dan Non Formal?
C. Tujuan Makalah
1. Pengertian Pendidikan Formal, Informal, dan Non Formal.
2. Persamaan dan Perbedaan Pendidikan Formal, Informal, dan Non Formal.
D. Kegunaan Makalah
Makalah ini disusun dengan harapan memberikan kegunaan baik secara teoritis maupun secara praktis. Secara teoretis makalah ini berguna sebagai pengembangan konsep penelitian tindakan kelas. Secara praktis makalah ini diharapkan bermanfaat bagi :
- Penulis, sebagai wahana penambah pengetahuan dan konsep keilmuan khususnya tentang pedagogik
- Pembaca/guru, sebagai media informasi tentang ruang lingkup dan implementasi pedagogik.
E. Prosedur Makalah
Makalah ini disusun dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif. Melalui metode ini penulis akan menguraikan permasalahan yang dibahas secara jelas dan konprehensif. Data teoretis dalam makalah ini dikumpulkan dengan menggunakan teknik studi pustaka, artinya penulis mengambil data melalui kegiatan membaca berbagai literature yang relevan dengan tema makalah. Data tersebut diolah dengan teknik analisis isi melalui kegiatan mengeksposisikan data serta mengaplikasikan data tersebut dalam konteks tema makal
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pendidikan Formal, Informal, dan Non Formal
1. Pendidikan Formal
Pasal 14 disebutkan bahwa jenjang pendidikan formal terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi. Pendidikan formal adalah kegiatan yang sistematis, bertingkat/berjenjang, dimulai dari sekolah dasar sampai dengan perguruan tinggi dan yang setaraf dengannya; termasuk kedalamnya ialah kegiatan studi yang berorientasi akademis dan umum, program spesialisasi, dan latihan professional, yang dilaksanakan dalam waktu yang terus menerus (Coombs 1973).
Apabila kegiatan yang termasuk pendidikan yang program-programnya bersifat informal ini diarahkan untuk mencapai tujuan belajar tertentu maka kegiatan tersebut dikategorikan baik ke dalam pendidikan yang program-programnya bersifat nonformal maupun pendidikan yang program-programnya bersifat formal.
Kelebihan pendidikan formal:
- Melatih kemampuan akademis, dengan melatih serta mengasah kemampuan menghafal, menganalisa, memecahkan masalah, logika dan lainnya maka diharapkan seseorang akan memiliki kemampuan akademis yang baik.
- Sarana pengembangan diri dan berkarakter, semakin banyak memiliki keahlian dan daya kreativitas maka akan semakin baik pula kualitas seseorang. Dalam pendidikan formal merupakan mediator untuk pengembangan daya kreativitas karena saat menempuh pendidikan disediakan beragam program pengembangan siswa
Beberapa kekurangannya yaitu:
- Bersifat kaku dan tidak fleksibel, terhadap karakter pembelajar, peran guru yang terkadang sulit membaur dengan sikap murid yang terkadang dibutuhkan pendekatan persuasif dan komunikasi.
- Formalitas, anggapan umum ini untuk menggambarkan pandangan masyarakat umum bahwa pendidikan formal masih sekedar formalitas dan tidak berfokus kepada sisi kualitas pembelajar.
2. Pendidikan Non Formal
Pendidikan nonformal ialah setiap kegiatan teroganisasi dan sistematis, di luar sistem persekolahan yang dilakukan secara mandiri atau merupakan bagian penting dari kegiatan yang lebih luas yang sengaja dilakukan untuk melayani peserta didik tertentu di dalam mancapai tujuan belajarnya (Coombs 1973).
Pendidikan yang program-programnya bersifat nonformal memiliki tujuan dan kegiatan yang terorganisasi, diselenggarakan di lingkungan masyarakat dan lembaga-lembaga untuk melayani kebutuhan belajar khusus para peserta didik.
Sasarana Pendidikan nonformal diselenggarakan bagi warga masyarakat yang memerlukan layanan pendidikan yang berfungsi sebagai pengganti, penambah, dan/atau pelengkap pendidikan formal dalam rangka mendukung pendidikansepanjang hayat.
Fungsi Pendidikan nonformal berfungsi mengembangkan potensi peserta didik dengan penekanan pada penguasaan pengetahuan dan keterampilan fungsional serta pengembangan sikap dan kepribadian profesional.
Jenis Pendidikan nonformal meliputi pendidikan kecakapan hidup, pendidikan anak usia dini, pendidikan kepemudaan, pendidikan pemberdayaan perempuan, pendidikan keaksaraan, pendidikan keterampilan dan pelatihan kerja.
Pendidikan kesetaraan meliputi Paket A, Paket B dan Paket C, serta pendidikan lain yang ditujukan untuk mengembangkan kemampuan peserta didik seperti: Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM), lembaga kursus, lembaga pelatihan, kelompok belajar, majelis taklim, sanggar, dan lain sebagainya, serta pendidikanlain yang ditujukan untuk mengembangkan kemampuan peserta didik.
3. Pendidikan Informal
Pendidikan informal adalah proses yang berlangsung sepanjang usia sehingga sehingga setiap orang memperoleh nilai, sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang bersumber dari pengalaman hidup sehari-hari, pengaruh lingkungan termasuk di dalamnya adalah pengaruh kehidupan keluarga, hubungan dengan tetangga, lingkungan pekerjaan dan permainan, pasar, perpustakaan, dan media massa(Coombs 1973).
Pendidikan yang program- programnya bersifat informal tidak diarahkan untuk melayani kebutuhan belajar yang terorganisasi. Kegiatan pendidikan ini lebih umum, berjalan dengan sendirinya, berlangsung terutama dalam lingkungan keluarga, serta melalui media massa, tempat bermain, dan lain sebagainya.
Alasan pemerintah mengagas pendidikan informal adalah:
- Pendidikan dimulai dari keluarga
- Informal diundangkan juga karena untuk mencapai tujuan pendidikan nasonal dimulai dari keluarga
- Homeschooling: pendidikan formal tapi dilaksanakan secara informal.
- Anak harus dididik dari lahir
B. Persamaan dan Perbedaan Pendidikan Formal, Informal, dan Non Formal
Berikut merupakan Persamaan dan Perbedaan Pendidikan Formal, Informal, dan Non Formal, yaitu :
1. Persamaan antara Pendidikan Formal,Informal, dan Nonformal
- Sama-sama menekankan pentingnya kemampuan dan kegemaran membaca dan menulis, kecakapan berhitung serta kemampuan berkomunikasi
- Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia dilaksanakan melalui muatan dan/atau kegiatan agama, kewarganegaraan, kepribadian, ilmu pengetahuan dan teknologi, estetika, jasmani, olahraga dan kesehatan.
- Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian dilaksanakan melalui muatan dan atau kegiatan agama, akhlak mulia, kewarganegaraan, bahasa, seni dan budaya dan pendidikan jasmani.
- Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi dilaksanakan melalui muatan dan/atau kegiatan bahasa, matematika, ilmu pengetahuan alam, ilmu pengetahuan sosial, keterampilan/kejuruan dan muatan lokal yang relevan.
- Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi dilaksanakan melalui muatan dan atau kegiatan bahasa, matematika, ilmu pengetahuan alam, ilmu pengetahuan sosial, keterampilan/kejuruan dan/atau teknologi informasi dan komunikasi serta muatan lokal yang relevan.
- Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi dilaksanakan melalui muatan dan/atau kegiatan bahasa, matematika, ilmu pengetahuan alam, ilmu pengetahuan sosial, keterampilan/kejuruan dan/atau teknologi informasi dan komunikasi serta muatan lokal yang relevan.
- Kelompok mata pelajaran estetika dilaksanakan melalui muatan dan/atau kegiatan bahasa, seni dan budaya, keterampilan, dan muatan lokal yang relevan.
- Kelompok mata pelajaran jasmani, olah raga dan kesehatan dilaksanakan melalui muatan dan/atau kegiatan pendidikan jasmani , olah raga, pendidikan kesehatan, ilmu pengetahuan alam dan muatan lokal yang relevan.
- Standar kompetensi lulusan pendidikan dasar dan menengah dan pendidikan nonformal dikembangkan oleh BNSP dan ditetapkan dengan Peraturan Menteri.
- Setiap satuan pendidikan formal dan nonformal menyediakan sarana dan prasarana yang memenuhi keperluan pendidikan sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan potensi fisik, kecerdasan intelektual, sosial, emosional dan kejiwaan peserta didik.
- Pendidikan kedinasan merupakan pendidikan profesi yang diselenggarakan oleh departemen atau lembaga pemerintah nondepartemen. Pendidikan kedinasan diselenggarakan melalui jalur pendidikan formal dan nonformal.
- Pendidikan keagamaan dapat diselenggarakan pada jalur pendidikan formal, nonformal dan informal.
- Jalur, jenjang dan jenis pendidikan dapat dilakukan oleh pemerintah, pemerintah daerah dan/atau masyarakat.
- Setiap peserta didik pada setiap satuan pendidikan berhak pindah ke program pendidikan pada jalur dan satuan pendidikan lain yang setara.
- Standar Kompetensi Lulusan mengacu pada Permendikans No. 23 Tahun 2006 tanggal 23 Mei 2006.
- Rasio pendidik terhadap peserta didik ditetapkan oleh peraturan menteri berdasarkan usulan BNSP
- Setiap satuan pendidikan formal, nonformal dan informal wajib melakukan penjaminan mutu pendidikan.
2. Perbedaan antara Pendidikan Formal, Nonformal dan Informal
BAB III
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasakan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa pendidikan formal, non formal, dan informal mempunyai beberapa persamaan dan perbedaan diantaranya yaitu:
- Persamaannya yaitu sama-sama menekankan pentingnya kemampuan dan kegemaran membaca dan menulis, kecakapan berhitung serta kemampuan berkomunikasi.
- Perbedaannya yaitu dari segi kurikulum, sarana prasarana, jenjang waktu, dsb.
B. Saran
Pendidikan merupakan langkah utama dalam mengenal diri, lingkungan, dan keluarga. Dengan demikian pendidikan harus diterapkan sejak dini, baik informal maupun non formal. Karena biasanya pendidikan formal ditempuh setelah pendidikan informal maupun non formal sebagai dasar pendidikan.
0 Komentar untuk "Makalah Pendidikan Formal, Informal dan Nonformal"