Tutorial Anda

Tutorial Segala Ilmu Internet

CARA MENDIDIK ANAK YANG TEPAT DENGAN POLA PENGEMBANGAN BAKAT SISWA

Tutorial Anda, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul CARA MENDIDIK ANAK YANG TEPAT DENGAN POLA PENGEMBANGAN BAKAT SISWA, mudah-mudahan isi postingan Tutorial KULIAH, yang kami sajikan ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

CARA MENDIDIK ANAK YANG TEPAT DENGAN POLA PENGEMBANGAN BAKAT SISWA UNTUK SISWA SD DAN SLTP

KATA PENGANTAR

Puji sukur penulis panjatkan kehadirat Allah swt. karena berkat dan hidayah-Nya penulis telah mampu menyelesikan makalah berjudul “Cara Mendidik Anak Yang Tepat Dengan Pola Pengembangan Bakat Siswa Untuk Siswa Sd Dan Sltp”. Makalah ni disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Dasar-Dasar Pemahaman Anak Berbakat.
Setiap orang diberi karunia oleh Tuhan satu atau lebih bakat dalam bidang masing-masing seperti melukis, fotografi, bermain musik, bernyanyi, olahraga, dan masih banyak lagi.
Sebagai orang tua, kita tahu apa yang menjadi minat anak-anak kita sejak mereka kecil. Kita tahu bakat apa yang mereka miliki. Bantulah anak-anak mengenali bakat mereka juga.
Bakat sebagai potensi masih memerlukan pendidikan dan latihan agar suatu kinerja (performance) dapat dilakukan pada masa yang akan datang. Ini memberikan pemahaman bahwa bakat khusus sebagai “potential ability” untuk dapat terwujud sebagai kinerja (performance) atau perilaku nyata dalam bentuk suatu prestasi yang menonjol, masih memerlukan latihan dan pengembangan lebih lanjut.
Penulis menyadari bahwa selama penulisan makalah ini banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak. Oleh itu, penulis mengucapkan terimakasih kepada :
  1. Ibu Siti Fauziah, S.Ag. M.Pd Selaku dosen mata kuliah yang telah membantu penulis selama menyusun makalah ini;
  2. Rekan-rekan seangkatan yang telah memotivasi penulis untuk menyelesaikan penulisan makalah ini;
  3. Semua pihak  yang tidak bisa penulis sebut satu persatu.

Semoga Allah swt, memberikan balasan yang berlipat ganda.
Makalah ini bukanlah karya yang sempurna karena masih memiliki banyak kekurangan, baik dalam hal isi maupun sistematika dan teknik penulisanya. Oleh itu, penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan makalah ini. Akhirnya semoga makalah ini bisa memberikan manfaat bagi penulis dan pembaca. Amin.

Penulis

Cibenda, 19 April 2018


BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Anak   merupakan AMANAT dari Allah. Maka tidaklah ringan beban orang tua yang telah mendapat amanat dari Allah itu. Dan karena amanat maka hendaknya dipelihara dan dirawat sesuai dengan pesan dari pihak yang memberi amanat, yang dalam hal ini ialah Allah SWT.
Untuk itu, kita sebagai orang tua dituntut untuk mendidik dan membimbing anak-anak kita kepada Agama yang sesuai dengan fitrah (naluri manusia) agar mereka memiliki akhlak mulia dan menjadi manusia yang bertaqwa. Mereka adalah bagaikan kertas putih. Kitalah yang nantinya akan memberikan corak warna lukisan apa yang kita hendaki. Sebagaimana Teori Tabularasa, dimana terbukti dengan anak yang sejak kecil hidup dalam lingkungan Yahudi akan menjadi Yahudi, yang hidup dalam lingkungan Nasrani juga akan menjadi Nasrani, Majusi dan seterusnya.

Oleh karenanya mendidik anak sebaiknya dimulai sejak dini, karena perkembangan jiwa anak telah mulai tumbuh sejak dia kecil, sesuai dengan fitrahnya. Dengan demikian maka fitrah manusia itu kita salurkan, kita bimbing dan kita juruskan kepada jalan yang seharusnya sesuai dengan arahnya. Karena sebagai orangtua maupun guru (pendidik di sekolah) harus benar-benar mengetahui bahwa begitu besarnya tanggung jawabnya kepada Allah’azza wa jalla terhadap pendidikan anak-anaknya.
Untuk itu -tidak bisa tidak-, seorang guru atau orang tua harus tahu apa saja yang harus diajarkan kepada seorang anak serta bagaimana metode yang telah dituntunkan oleh junjungan umat ini, Rasulullah Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam.

Dan sehubungan dengan pemaparan di atas, maka sebagai orang tua apabila ingin bertanggung jawab terhadap amanat yang dibebankan kepadanya dengan hadirnya seorang anak agar menjadi seorang anak yang baik, yang shaleh/shaleha, dan berbakti kepada orang tuanya, maka tidak ada alternatif lain bagi orang tua selain mendidik dan membimbing anak-anaknya kepada taqwallah.

Sekarang ini pengembangan bakat anak kurang mendapatkan perhatian dan tempat  yang  berarti di dunia pendidikan kita. Padahal dalam rancangan kurikulum yang baru nanti, bakat merupakan salah satu faktor penting penentu keberhasilan seorang peserta didik. Karena itulah bakat seorang anak didik mestinya menjadi perhatian serius dari para pelaksana pendidikan untuk mengantarkan mereka ke gerbang keberhasilan.

Banyak remaja maupun dewasa yang tidah tahu akan bakat, maupun minatnya. Bila mereka tahu akan bakat dan minatnya sejak dini mereka mampu menjadikan bakat tersebut sebagai kekuatan, maka Insya Allah dewasa nanti mereka bisa menjadi orang yang sukses. Adapun guru sebagai fasilitator pembelajaran yang bertanggung jawab terhadap perkembangan siswa sebaiknya dapat mengenali bakat apa yang dimiliki oleh siswanya. Selanjutnya guru berusaha mengembangkan bakat yang dimiliki oleh anak agar kebanyakan dilema yang terjadi di masyarakat tidak terjadi lagi. Oleh karena itu penulis merasa tertarik mengkaji bagaimana cara mengenali, mengembangkan dan menyalurkan bakat anak usia dini mengingat usia dini merupakan usia yang sangat penting.

B. Rumusan Masalah

Bagaimana Cara Mendidik Anak dengan Pola Pengembangan Bakat untuk Siswa Setingkat SD dan SLTP ?

C. Tujuan Makalah 
Cara Mendidik Anak dengan Pola Pengembangan Bakat untuk Siswa Setingkat SD dan SLTP.

D. Kegunaan Makalah
Makalah ini disusun dengan harapan memberikan kegunaan baik secara teoritis maupun secara praktis. Secara teoretis makalah ini berguna sebagai pengembangan konsep penelitian tindakan kelas. Secara praktis makalah ini diharapkan bermanfaat bagi :
  1. Penulis, sebagai wahana penambah pengetahuan dan konsep keilmuan khususnya tentang Cara Mendidik Anak dengan Pola Pengembangan Bakat untuk Siswa SD dan SLTP;
  2. Pembaca/guru, sebagai media informasi tentang ruang lingkup dan imlementasi Cara Mendidik Anak dengan Pola Pengembangan Bakat untuk Siswa SD dan SLTP.

E. Prosedur Makalah
Makalah ini disusun dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif. Melalui metode ini penulis akan menguraikan permasalahan yang dibahas secara jelas dan konprehensif. Data teoretis dalam makalah ini dikumpulkan dengan menggunakan teknik studi pustaka, artinya penulis mengambil data melalui kegiatan membaca berbagai literature yang relevan dengan tema makalah. Data tersebut diolah dengan teknik analisis isi melalui kegiatan mengeksposisikan data serta mengaplikasikan data tersebut dalam konteks tema makal
BAB II
PEMBAHASAN
CARA MENDIDIK ANAK DENGAN POLA PENGEMBANGAN BAKAT UNTUK SISWA SETINGKAT SD DAN SLTP.

A. Pengertian Bakat

Bingham (1986) menjelaskan bakat adalah suatu kondisi atau serangkaian karakteristik atau kemampuan seseorang yang dengan suatu latihan khusus memungkinkannya mencapai suatu kecakapan, pengetahuan dan keterampilan khusus, misalnya kemampuan berbahasa, kemampuan bermain musik, dll.
Crow & Crow dalam bukunya General Psychology sebagaimana dikutip oleh Nurkancana (1993:191), mengatakan bahwa : Bakat adalah suatu kualitas yang Nampak pada tingkah laku manusia pada suatu lapangan keahlian tertentu seperti musik, seni mengarang, kecakapan dalam matematika, keahlian dalam bidang mesin, atau keahlian-keahlian lainnya.
Stamboel Munandir dan Munandar (1987:2) Mendifinisikan, Bakat adalah kemampuan alamiah untuk memperoleh pengetahuan atau keterampilan, yang relative bisa bersifat umum.
Munandir (2001:15-16) mengatakan, bahwa Bakat sering dikatakan merupakan kemampuan yang dibawa sejak lahir, dengan kata lain bersifat keturunan. Pandangan ini sering kita dengar secara umum sebagaimana para ahli dan orang awam.
Bakat didefinisikan sebagai kemampuan alamiah atau bawaan untuk memperoleh pengetahuan atau keterampilan yang relative bisa bersifat umum (misalnya bakat intelektual umum) atau khusus (bakat akademis khusus). Bakat khusus disebut juga talent. Bakat memungkinkan seseorang untuk mencapai prestasi dalam bidang tertentu, akan tetapi diperlukan latihan, pengetahuan, pengalaman dan dorongan atau motivasi agar bakat itu dapat terwujud. 
Bakat yang dimiliki seseorang tidak sama antara satu dengan lainnya. Ada orang yang berbakat pada ilmu alam, tetapi tidak berbakat pada ilmu social, ada yang berbakat di bidang olahraga, tetapi tidak berbakat di kesenian, ada yang berbakat di bidang kesenian, tetapi tidak berbakat di keterampilan. Bakat yang dimiliki seseorang merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan belajar.

Perbedaan Pengertian Bakat Umum dan Bakat Khusu
  • Pengertian Bakat Umum

Pengertian Bakat umum adalah kemampuan berupa potensi yang bersifat umum. Biasanya bakat umum berkenaan dengan kemampuan intelektual seseorang yang sering dinamakan gifted. Misalnya seperti menyanyi, menggambar.
  • Pengertian Bakat Khusus

Bakat khusus (talent) adalah kemampuan bawaan berupa potensi khusus dan jika memperoleh kesempatan berkembang dengan baik, akan muncul sebagai kemampuan khusus dalam bidang tertentu sesuai potensinya. Bakat khusus adalah seperangkat nilai yang dianggap sebagai tanda kemampuan individu untuk menerima latihan atau respon, seperti kemampuan berbahasa, musik, berhitung, mekanik, olahraga, dan sebagainya.
Disebut bakat khusus apabila kemampuan yang berupa potensi tersebut bersifat khusus, misalnya bakat akademik, sosial, seni, kinestetik, dan sebagainya. Bakat khusus disebut talent, sedang bakat umum (intelektual) disebut gifted.

B. Macam-macam bakat di klasifikasikan menjadi beberapa bagian, yaitu ;
  • Intellegensi (kemampuan belajar secara umum), yaitu merupakan kemampuan menangkap suatu pengertian atau memahami instruksi dan dasar suatu prinsip kemampuan menguraikan suatu mendapat dan membuat keputusan.
  • Bakat verbal merupakan kemampuan untuk mengartikan kata – kata dan menggunakannya secara efektif. Kemampuan memahami bahasa, paham akan hubungan antar kata-kata, memahami arti dari kalimat dalam keseluruhan kalimat dan paragraph.
  • Bakat numerik, kemampuan mengerjakan tugas hitungan secara cepat (terkait dengan kemampuan menyelesaikan tugas-tugas matematika, ilmu alam, kimia dan sejenisnya
  • Bakat skolastik, kemampuan dalam mengkombinasikan kata-kata dengan angka.
  • Bakat relasi ruang, kemampuan berfikir visual dan memahami benda-benda yang mempunyai tiga dimensi. Kemampuan untuk mengenal jumlah, hubugan-hubungan dari benda-benda dalam ruangan
  • Bakat mekanik, kemampuan memahami prinsip-prinsip umum ilmu pengetahuan alam, tata kerja dalam perkakas sederhana, mesin dan peralatan lainya.
  • Bakat abstrak, merupakan kemampuan dalam memecahkan masalah - masalah dengan menggunakan diagram, pola atau rancangan, disajikan dalam ukuran, bentuk dan posisi.
  • Bakat bahasa, merupakan kemampuan dalam penalaran analisi bahasa, misalnya untuk jurnalistik, stenografi, penyiaran, editing, hukum, pramuniaga dan lain-lain.

Program pendidikan untuk mengembangkan individu berbakat khusus agar dapat mencapai prestasi unggul biasanya dikenal dengan istilah program pendidikan berdiferensiasi. Program pendidikan ini merupakan pelayanan di luar jangkauan program pendidikan konvensional biasa agar dapat merealisasikan bakat-bakat dan kemampuannya secara optimal baik untuk pengembangan diri maupun untuk dapat memberikan sumbangan yang berarti bagi kemajuan masyarakat dan negara. Kurikulum dalam program pendidikan ini juga disebut dengan kurikulum berdiferensiasi. Untuk mendalami apa dan bagaimanakah pendidikan berdiferensiasi, dapat dibaca buku karya Cony R. Semiawan dan Utami Munandar. Selain pengembangan melalui program pendidikan berdiferensiasi, individu yang memiliki bakat khusus juga sangat memerlukan dukungan maksimal dari lingkungannya dengan cara memberikan kesempatan seluas luasnya untuk mengembangkan berberbakatannya itu. Dukungan psikologis dari lingkungan di antaranya adalah dukungan moral dari orang tua, pola asuh orang tua yang memberikan perasaan bebas untuk berekspresi, kesempatan untuk mengeksplorasi lingkungan, serta penyediaan sarana dan prasarana. Dukungan semacam ini sangat besar pengaruhnya terhadap perkembangan bakat khusus individu. 

Ada sejumlah langkah yang perlu dilakukan untuk mengembangkan bakat khusus individu, yaitu: 
  • Mengembangkan situasi dan kondisi yang memberikan kesempatan bagi anak-anak dan  remaja untuk mengembangkan bakat khususnya dengan mengusahakan dukungan baik psikologi maupun fisik. 
  • Berupaya menumbuh-kembangkan minat dan motif berprestasi yang tinggi di kalangan anak dan remaja baik dalam lingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat.
  • Meningkatkan kegigihan dan daya juang pada diri anak dan remaja dalam menghadapi berbagai tantangan dan kesulitan. 
  • Mengembangkan program pendidikan berdiferensiasi di sekolah dengan kurikulum berdiferensiasi pula guna memberikan pelayanan secara lebih efektif kepada anak dan remaja yang memiliki bakat khusus.

Ada pula beberapa cara untuk mengenali bakat anak, yaitu:
  • Melihat tingkah laku anak. Kegiatan apa yang sering dilakukannya? Anak lebih berminat pada hal-hal apa?
  • Mengikuti perkembangan anak dengan cermat.
  • Memberikan berbagai macam stimulus atau rangsangan kepada anak, misalnya dengan memberikan les atau permainan yang variatif.
  • Melakukan tes psikologi (tes bakat) untuk melihat kelebihan dan kelemahan anak. Tes ini bisa dilakukan saat anak berusia 7 tahun atau saat masuk sekolah. Pada usia tersebut sudah terlihat bakat serta minat anak.

C. Peran Sekolah dan Keluarga
Sekolah merupakan salah satu lembaga sosial yang diharapkan dapat membantu anak-anak mencapai prestasi pendidikan yang baik. Namun disamping sekolah orang tua memiliki peran yang sangat berarti dalam mengembangkan bakat anak. Dipercaya bahwa adanya peran pengasuhan yang baik cenderung membuka peluang lebih besar bagi anak-anak untuk mengembangkan bakatnya sesuai dengan minat anak. Peran pola asuh keluarga yang dilandasi kasih sayang, dan disertai pemberian stimulasi (perangsangan) yang cukup dan sesuai dipercaya dapat melahirkan anak-anak yang berbakat.
Kerja sama antara sekolah dan orang tua sangat dibutuhkan. Para orang tua bagi anak-anak yang berprestasi tinggi memberikan pola asuh yang baik disertai kehangatan, selanjutnya para guru memberikan pelatihan yang baik.

Apa yang orang tua bisa lakukkan di rumah: 
  • Patoklah prestasi akademis yang tinggi namun realistis buat anak.
  • Tanamkanlah rasa optimis kepada mereka bahwa mereka bisa mencapainya.
  • Bicara dan bermain dengan anak, untuk meningkatkan kemampuan komunikasi.
  • Berceritalah mengenai berbagai peristiwa yang sedang terjadi, apa saja yang terjadi di lingkungan sekitar. Saat berbicara mengenai rutinitas harian Anda, jelaskan apa yang Anda lakukan dan mengapa. Doronglah anak untuk bertanya untuk Anda jawab, atau bisa juga bantu dia untuk menjawabnya sendiri.
  • Perhatikan apa yang mereka suka lakukan, seperti hobi menggambar, melukis, atau menggunakan angka-angka. Bantu mereka mengembangkan kesukaan itu, dan cari tahu bagaimana mereka bisa mengikuti lomba di lingkungan sekitar atau di tingkat kota.
  • Bawa anak ke tempat-tempat dimana mereka bisa mempelajari hal baru, seperti pentas musik, museum atau galeri seni.
  • Cari anggota keluarga yang bisa menjadi mentor membantu anak mengembangkan bakat mereka.


Hal yang Harus Diwaspadai oleh Orang Tua
Orang tua hendaknya waspada akan diri mereka apakah mereka memberikan respon sungguh terhadap kebutuhan anak ataukah hanya memberikan respon kepada bakat yang dimiliki anak. Tidak sedikit orang tua yang salah dalam hal ini yaitu adakalanya orang tua menyadari anak mereka berbakat lantas secara menggebu-gebu memaksa anakya mengikuti latihan-latihan dengan program yang sangat ketat. Dorongan seperti ini lambat laun akan membuat anak menyadari bahwa orang tua mereka lebih berminat pada bakat yang mereka miliki daripada memperhatikan kesejahteraan dan kebahagiaan diri mereka selaku anak-anaknya.

Karenanya para orang tua serta pendidik harus mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:
  • Dorongan, apalagi pemaksaan secara berlebihan pada anak dapat melunturkan motivasi anak untuk mengembangkan bakat mereka. Anak akan merasa tertekan, sakit hati, atau melakukan sesuatu hanya karena berharap memperoleh hadiah. Masa kecil mereka bahkan akan hilang sebagian.
  • Pujian yang berlebihan pada anak-anak usia muda atau menjadikan anak sebagai figur publik secara terus menerus merupakan bentuk eksploitasi terhadap anak bahkan cendrung melunturkan semangat anak untuk mengeksplorasi bakat mereka lebih lanjut.
  • Pujian yang berlebihan tanpa kendali emosi juga dapat membawa anak terbjebak ke dalam sikap lupa diri.
  • Para orang tua yang memiliki anak-anak berbakat hendaknya jangan terlalu berharap bahwa anak-anak tersebut kelak akan menjadi kreator, inventor atau inovator. Seorang anak yang berbakat sebagai seorang dokter tidak harus menjadi penemu serum tertentu tetapi dapat menjadi pelayan kesehatan yang sangat baik bagi masyarakat.

BAB III
SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Bakat didefinisikan sebagai kemampuan alamiah atau bawaan untuk memperoleh pengetahuan atau keterampilan yang relative bisa bersifat umum (misalnya bakat intelektual umum) atau khusus (bakat akademis khusus).
Macam-macam bakat di klasifikasikan menjadi beberapa bagian, yaitu ;
  • Intellegensi (kemampuan belajar secara umum).
  • Bakat verbal merupakan kemampuan untuk mengartikan kata – kata dan menggunakannya secara efektif.
  • Bakat numerik.
  • Bakat skolastik.
  • Bakat relasi ruang.
  • Bakat mekanik.
  • Bakat abstrak.
  • Bakat bahasa.

Orang tua serta pendidik harus mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut dalam mendidik:
  • Dorongan, apalagi pemaksaan secara berlebihan pada anak dapat melunturkan motivasi anak untuk mengembangkan bakat mereka. Anak akan merasa tertekan, sakit hati, atau melakukan sesuatu hanya karena berharap memperoleh hadiah. Masa kecil mereka bahkan akan hilang sebagian.
  • Pujian yang berlebihan pada anak-anak usia muda atau menjadikan anak sebagai figur publik secara terus menerus merupakan bentuk eksploitasi terhadap anak bahkan cendrung melunturkan semangat anak untuk mengeksplorasi bakat mereka lebih lanjut.
  • Pujian yang berlebihan tanpa kendali emosi juga dapat membawa anak terbjebak ke dalam sikap lupa diri.
  • Para orang tua yang memiliki anak-anak berbakat hendaknya jangan terlalu berharap bahwa anak-anak tersebut kelak akan menjadi kreator, inventor atau inovator. Seorang anak yang berbakat sebagai seorang dokter tidak harus menjadi penemu serum tertentu tetapi dapat menjadi pelayan kesehatan yang sangat baik bagi masyarakat.

B. Saran

Cara mendidik anak dengan pola pengembangan bakat untuk siswa setingkat SD dan SLTP memang sangat diperlukan dan sangat penting, karena selain anak bisa bahagia dengan hidupnya mereka juga mendapatkan kenyamanan karena bakatnya yang tersalurkan tanpa banyak tekanan dari luar. Meskipun masih tetap ada hambatan namun akan mudah terselesaikan dengan caranya sendiri.


DAFTAR PUSTAKA

Bagikan :
+
Previous
Next Post »
0 Komentar untuk "CARA MENDIDIK ANAK YANG TEPAT DENGAN POLA PENGEMBANGAN BAKAT SISWA"

 
Template By Kunci Dunia
Back To Top